Thursday, August 30, 2007

Sebuah Epilog

Festival Musik Bambu Nusantara telah usai. Terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah ikut berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya acara ini. Semoga semangat yang ada masih tetap menyala agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Jikapun ada kekurangan dalam penyelenggaraannya, semoga bisa diperbaiki di Festival Musik Bambu Nusantara tahun yang akan datang. Sampai jumpa. Salam musik Indonesia!

Wednesday, July 11, 2007



Wednesday, May 30, 2007

Bambu untuk Kehidupan

Tumbuhan bambu sudah dikenal sejak lahirnya peradaban manusia. Bambu merupakan tanaman purba yang telah ada sejak 200.000 tahun SM. Terdapat sekitar 1.250 jenis bambu di dunia yang berasal dari 75 marga. Di Indonesia tercatat sebanyak 39 bambu yang berasal dari delapan marga. Dalam perkembangannya, bambu memberikan manfaat besar di tengah peradaban, hingga bambu pun menjadi tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Bambu bisa dimanfaatkan mulai dari senjata, bahan bangunan, kerajinan, alat musik, sampai pada makanan.
Khususnya sebagai alat musik, keberadaan musik bambu mengiringi perjalanan kebudayaan Indonesia. Hal itu tercerminkan dalam relief candi borobudur yang memperlihatkan gambar seorang peniup seruling.

All About Bamboo, World Music & Culinary

Kekayaan dan keunikan bambu Nusantara akan berpadu dengan eksotika World Music di arena Jakarta International Expo, pada tanggal 18-19 Agustus 2007. Event yang bertajuk “Bambu Nusantara World Music Festival” ini memang bertujuan mengangkat kekayaan bambu Nusantara serta bagaimana hubungan antara bambu dengan kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di bidang seni. Seperti diketahui, sejak ratusan tahun lalu bambu senantiasa mengiringi berbagai aktivitas masyarakat Indonesia.

Bambu Nusantara World Music Festival menampilkan berbagai atraksi menarik, antara lain World Music Performance, Seruling Nusantara, Indi(genous) Spot, Seminar dan Workshop Bambu, Pameran Bambu, pameran makanan dan kerajinan, lomba foto, dan Festival Umbul-umbul.

Para musisi World Music yang hadir antara lain Krakatau, Balawan, Sambasunda, Sonoseni Ensemble, Zithermania, Arumba, Viky Sianipar, Nera, Kul-kul, Idea Bamboo Percussion dan Discuss. Para musisi itu, langgan tampil pada ajang World Music Festival dunia, tetapi jarang tampil di depan publik musikIndonesia. Karenanya kehadiran mereka dalam Bambu Nusantara World Music Festival tentunya memiliki arti tersendiri, khususnya bagi publik yang menginginkan musik dan suasana yang berbeda.

Tidak itu saja para seniman tradisi dari berbagai daerah akan menyemarakkan festival bambu yang baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia ini. Para seniman itu akan menampilkan berbagai atraksi dengan bambu sebagai salah satu elemennya.

Di bagian lain, para pengunjung juga dapat mencicipi kuliner khas Indonesia. Khusus dalam festival ini, kuliner yang ditampilkan akan bernuansa bambu, baik sebagai alat saji, alat memasak, maupun sebagai menu masakan yang lezat. Nikmati sajiannya dan jadilah saksi kebangkitan kuliner Indonesia pada festival ini.

Bambu Nusantara World Music Festival selain untuk mengangkat kekayaan bambu Nusantara, mempopulerkan World Music, menggali kekayaan seni dan budaya Nusantara, juga dimaksudkan untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke-62 Republik Indonesia.